PROBLEMATIKA KESEHATAN INDONESIA
Sebagai salah satu negara berkembang,
negara Indonesia tak lepas dari berbagai persoalan yang datang dari bidang
kesehatan, baik dari pemerintah maupun dari masyarakat . Di tahun ini saja
Indonesia dihadapkan dengan begitu banyak masalah di bidang kesehatan, dari BPJS
kesehatan dengan sistemnya yang kurang matang hingga kasus vaksin palsu. Koordinasi
antara pemerintah dan masyakat sangat diperlukan untuk mengatasi problema
kesahatan di tanah air kita yang tercinta ini.
Dari sisi pemerintah, masalah
kesehatan datang dari pelayanan dan petugas kesehatan. Menurut Nugroho Wiyadi
selaku Pemerhati Kedokteran dari Universitas Gadjah Mada (UGM), pelayanan
primer yang secara profesi tidak memiliki kompetensi dan kewenangan yang
memadai, sehingga penanganan penyakit tidak sesuai dengan standar. Hal ini
menyebabkan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia dinilai yang terburuk di
kawasan ASEAN, Minggu (6/11/2016). Seperti BPJS Kesehatan contohnya, pelayanan
BPJS dianggap tidak maksimal dimulai dari pendaftaran, pelayanan kesehatan,
perawatan, ketersediaan obat-obatan dan sebagainya. Rohalba, Anggota DPRD
Belitung Timur menilai banyak masalah yang sangat krusial yang tidak dapat
diatasi oleh BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Penelantaran pasien dan
perlakuan diskriminatif terhadap peserta BPJS oleh BPJS semakin mengurngi nilai
tersendiri di mata masyarakat yang menjadi peserta BPJS.
Selanjutnya, masalah yang harus
dihadapi adalah kurangnya petugas kesehatan yang profesional, hal tersebut
menyebabkan masyarakat sulit mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.
Diduganya pelayanan yang pilih kasih, dimana yang memiliki jabatan lebih
didahulukan daripada masyakat menegah ke bawah atau pasien yang membayar tunai
dan memakai asuransi swata daripada peserta BPJS yang notabenenya menggunakan
iuran bulanan. Petugas kesehatan pun bukan tidak memiliki alasan atas perlakuan
tersebut Upah yang mereka terima tidak
sebanding atas pelayanan dan keahlian yang mereka jasakan untuk pasien merupakan
alasan yang dikiranya dapat dimaklumi sebab untuk menjadi petugas kesehatan
pastinya dibutuhkan pendidikan yang tidak mudah dan butuh biaya yang tidak
sedikit, terutama dokter. Padahal, kesehatan masyarakat menegah ke bawah ada
hal yang penting karena merupakan cerminan kesehatan penduduk Indonesia, yang
mana sebagai negara berkembang sebagian besar penduduk Indonesia merupakan kalangan
menengah ke bawah.
Untuk sisi masyarakat, kembali
lagi kepada penduduk Indonesia yang sebagian besar kalangan menengah ke bawah
memberikan timbal balik yang sangat jelas terhadap pengetahuan dan perilaku
masyarakat terhadap kesehatan diri mereka sendiri maupun keluarga. Pengetahuan
yang kurang membuat masyarakat menjadi acuh tak acuh terhadap masalah kesehatan
yang merekan hadapi. Kurangnya pengetahuan ini juga menyebabkan kurang
pedulinya masyarakat kepada lingkungan sekitar sehingga berimbas kembali kepada
kesehatan mereka. Seperti, mandi, cuci
pakaian, buang air, dan bahkan sumber air minum yang sama menyebabkan mereka
mengalami permasalahan yang sama. Kurangnya pengetahuan yang mereka miliki juga
dapat dilihat dengan pemakaian obat-obat yang tidak sesuai resep dokter dan
tidak efektif, masyarakat yang tetap memakai pengobatan tradisioanal kepada masalah
kesehatan yang seharusnya ditanggani dengan opeasi medis yang tepat. Seperti
orang yang patah tulang lebih memilih ke tukang pijat daripada menjalani
operasi yang jelas memiliki biaya yang tidak sedikit. Sangat dibutuhkan
sosialisasi tentang pentingnya penangan medis yang benar untuk menghindari
berbagai masalah kesehatan yang datang
dari masyarakat.
Sekiranya itulah opini saya
tentang masalah-masalah kesehatan di Indonesia. Saya berharap pemerintah dan
masyarakat dapat bertindak dengan kerjasama yang kuat untuk menyelesaikan
masalah yang ada. Sekian.